Powered By Blogger

Kamis, 14 Mei 2015

Kasih Seorang Ibu Kepada Anaknya


Di sebuah kerajaan , hiduplah seorang ibu dan anak laki laki satu satunya, sementara suaminya telah lama meninggal krn sakit.
Anak lelaki itu sayangnya mempunyai perilaku buru,suka bikin onar, melakukan berbagai tindak kriminal. sang ibu selalu menasehati agar anaknya tidak melakukan berbagai hal buruk lagi, namun sayang semua itu tidak didengar.
Sampai suatu saat , si anak melakukan perampokan dan pembunuhan secara sadis. Masyarakat yang sudah geram dengan tingkahnya segera menangkapnya dan menyerahkan pada sang raja untuk diberi hukuman. stlh berbagai pertimbangan dan laporan dr masyarakat,akhirnya diputuskan si anak akn dihukum mati.
Mendengar itu, si ibu langsung menemui raja , walau seburuk apapun prilaku anaknya,kasih sayangnya tak pernah hilang. Dihadapan raja ,sang ibu bersimpuh dan bersujud memohon pengampunan. raja bukannya tak kasihan atau iba pada ibu itu namun kesalahan anak sang ibu sdh terlalu besar ,oleh krn itu dgn meminta maaf pd ibu itu , raja mengatakan tak bisa memberi pengampunan ,anak sang ibu ttp akn dihukum mati besok pagi tepat saat lonceng kerajaan pertama kali berbunyi.
keesokan pagi semua orang sudah berkumpul dilapangan untuk menyaksikan jalannya hukuman mati mereka hanya tinggal menunggu lonceng kerajaan dibunyikan. Namun aneh,sudah lewat beberapa menit dari waktu seharusnya,tetapi lonceng tak juga berbunyi . Maka raja dan beberapa orang segera memeriksa kenapa lonceng tak juga berbunyi.
Di menara lonceng ,petugas yg seharusnya membunyikan lonceng jg merasa heran, ia sdh menarik tali lonceng beberapa kali namun tak ada suara nyaring yg keluar. Raja kemudian memerintahkan seseorang untuk naik memeriksa lonceng.
Belum juga lonceng diperiksa , tiba tiba dr tali lonceng mengalir darah segar. Dan ketika diperiksa ternyata darah itu berasal dr ibu si terhukum mati,ia mengikatkan diri di bandul lonceng , sehingga ketika tali ditarik, kepalanya lah yang menghantam dinding lonceng.Ia melakukan itu semua sebagai upaya terakhir untk menyelamatkan anaknya walalupun hny beberapa menit.
Sang anak meraung raung menangis menyesali semua perbuatannya menyadari besarnya kasih sayang ibuny. hari itu tak ada seorang pun yg tidak menangis.

Senin, 04 Mei 2015

Belajar Dari Ban


Seorang anak memperhatikan ayahnya yg sedang mengganti ban mobil mereka.
"Mengapa ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?"
tanya si bocah dg penasaran.
Sang ayah tersenyum.
"Sini, nak, kau lihat dan perhatikan. Ada enam hal tentang ban yg bisa kita pelajari untuk hidup kita," katanya sambil menyuruh sang bocah duduk di dekatnya.
"Belajar dari ban?"
Mata sang anak membelalak.
"Lebih pintar mana ban ini drpd bu guru di sekolah?"
Sang ayah tertawa. "Gurumu tentu pintar, Nak. Tapi perhatikan ban ini dg segala sifat-sifatnya. Pertama, ban selalu konsisten bentuknya. Bundar. Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yg kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu. Ban tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat."
Si bocah mulai serius.
"Benar juga ya, Yah. Terus yg kedua?"
"Kedua, ban selalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yg merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yg merasakan. Ketika ada banjir, ban juga yg harus mengalami langsung. Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yg tidak dilihat si pengemudi, siapa yg pertama kali merasakannya?" tanya sang ayah.
"Aku tahu, pasti ban ya, Yah?" jawab sang bocah antusias.
"Benar sekali. Yg ketiga, ban selalu menanggung beban terberat. Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan. Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang. Coba kau ingat," ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.
"Yang keempat, ban tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain. Ban selalu senang bekerja sama. Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"
"Wow, benar juga Yah," puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat kpd sang ayah.
"Nah, sifat kelima ban adalah, meski banyak hal penting yg dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."
"Maksud ayah apa?" tanya si bocah bingung.
"Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" tanya sang ayah disambut anggukan sang bocah.
"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"
"Persis," jawab sang ayah.u "Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll. Jarang sekali ada orang yg memperhatikan ban apalagi sampai memuji ban. Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau bannya kempes atau bocor."
"Wah, iya ya, Yah, aku sendiriu selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."
Sang ayah selesai mengganti bannya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dg puas.
"Yang keenam tentang ban adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yg kau miliki, atau sepeda yg kau punya, atau pesawat yg kita naiki, saat ban tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."
Sang anak mengangguk-angguk.
Sang ayah menuntaskan penjelasannya, "Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yg kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dg orang lain, jangan dan merasa hebat sendiri, dan yg terpenting, tetaplah menjadi penggerak di manapun kau berada. Itulah yg ayah maksud dengan hal-hal yg bisa kita pelajari dari ban untuk hidup kita."
------------------------
semoga kisah di atas memberi suntikan semangat untuk terus berbuat baik dalam segala kondisi