Powered By Blogger

Jumat, 24 Oktober 2014

AKIP MAKIN BERKILAU

Jakarta,INFO_PAS –  Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia kembali menggelar perhelatan seminar nasional yang bertajuk “ Refleksi 50 Tahun AKIP dalam Membangun Kompetensi Kader Pemasyarakatan Guna Melahirkan Pemimpin Yang Berkarakter”. Bertempat di Auditorium Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, seminar Nasional tersebut diselenggarakan pada hari Kamis (23/10).
IMG_7350
Kegiatan seminar ini dibuka oleh Sekjen Kemenkumham, Y. Ambeg Paramarta, dan dihadiri oleh Ka. UPT Pemasyarakatan dan Pejabat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Hadir pula dalam kegiatan seminar tersebut para sesepuh pemasyarakatan, yang telah purna bakti dalam bertugas dan telah menjadi panutan segenap insan pemasyarakatan.
Dihadapan ratusan peserta seminar, Direktur AKIP, M. Hilal meyampaikan bahwa sudah saatnya AKIP mempunyai kampus sendiri yang perlu didukungan dari semua pihak.
“50 tahun adalah usia yang sangat matang untuk terus berinovasi dan menciptakan kader Pemasyarakatan yang berintegritas dan berkarakte,” ungkap  Direktur AKIP yang sebelumnya menjabat Sebagai Kepala Rutan Surakarta.
Acara seminar nasional ini dilanjutkan dengan pertemuan nasional Ikatan Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan (IKA AKIP) yang dihadiri angkatan satu sampai dengan angkatan 46. Hadir pula para Taruna AKIP angkatan 47 dan 48, serta calon Taruna angkatan 49. Hal ini menunjukan bahwa AKIP merupakan organisasi yang solid. Merupakan organisasi yang penuh dengan rasa kekompakan.
Di hari jadinya yang ke-50, AKIP terus mengembangkan sayap untuk meningkatkan kualitas pendidikan, guna mencetak kader pemasyarakatan. Oleh karena itu maka dalam seminar kali ini, AKIP menghadirkan narasumber yang berkompeten untuk menjelaskan status AKIP menjadi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.
Narasumber yang hadir dalam seminar ini adalah Pakar Hukum Romli Atmasasmita, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Imam Prasodjo, Alumni AKIP angkatan 15 yang telah menjadi anggota DPR RI, Agun Gunanjar, dan mantan Sesditjenpas Dindin Sudirman.
Agun Gunanjar menjelaskan kepada peserta seminar, cara untuk membangun kepemimpinan. “Kepemimpinan nasional itu ada tiga, yaitu peminpin yang berkarakter, pemimpin yang berkompetensi, dan pemimpin yang berpengaruh besar/ berwibawa”, Ungkap Alumni AKIP angkatan 15  ini yang telah sukses menjadi wakil rakyat.
Dosen FISIP UI Imam Prasodjo menjelaskan  definisi pemimpin yang berkompetensi dan berkarakter.  Jika kita telaah pemimpin adalah seseorang yang bisa menggerakan orang lain untuk ikut serta melakukan sesuatu tindakan yang terencana, dengan memberikan motivasi tanpa cara memaksa. “Kader pemasyarakatan harus punya jiwa pemimpin, keahlian di bidangnya dan pengetahuan yang luas, serta karakter yang jujur juga bertanggung jawab”,  Pungkas Imam.
Pakar Hukum Romli Atmasasmita dalam sambutannya juga menjelaskan tentang pemasyarakatan, bahwa bagaimana pemasyarakatan itu bisa dipahami oleh masyarakat. Masyarakat dalam hal ini adalah  bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan yang  mempunyai hak, sebagai contoh remisi.
Romli menyinggung pula soal kondisi pemasyarakatan saat ini yang over kapasitas. Kasus pidana yang hukumannya kecil atau sifatnya sepele seharusnya tidak perlu dimasukkan ke dalam Lapas. Hal tersebut dapat dilakukan diversi oleh pihak kepolisian dengan pendekatan musyawarah.
Selain itu Romli mempersoalkan petugas Lapas yang harus menjadi panutan dan teladan bagi warga binaan.  “Bagaimana bisa WBP bisa baik kalau petugasnya sendiri tidak baik, dan jangan malah kita terpengaruh”, Ungkap Romli. Jika hal itu sudah dilaksanakan, maka itu sama dengan keberhasilan pemasyarakatan. “Petugas pemasyarakatan itu dekat dengan surga, karena tugasnya merubah perilaku warga binaan untuk menjadi lebih baik” jelasnya kembali.
Diakhir kegiatan seminar tersebut, Direktur AKIP memberikan kenag kenangan berupa plakat kepada Narasumber. Plakat ini diberikan oleh Direktur AKIP sebagai wujud dari rasa terimakasih kepada narasumber karena telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada seluruh peserta seminar yang hadir di Auditorium Kawah Candra Dimuka Petugas Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Penulis : Rio Wisuma, M. Singgih, M. Faris
sumber : pemasyarakatan.com

Jumat, 03 Oktober 2014

Dirgahayu AKIP yang ke-50

Jum’at 3 Oktober 2014, merupakan hari istimewa bagi seluruh keluarga besar Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP), karena pada hari tersebut merupakan dimulainya pekan perayaan HUT AKIP ke - 50 yang bertema, “ Melalui  Pekan Dies Natalis AKIP ke-50, Kita Tingkatkan Jalinan Silaturahmi, Kompetensi, Semangat Sportivitas dan Kepedulian terhadap sesama ”.  melalui tema tersebut diharapkan setiap taruna memiliki sikap Tanggap, Tanggon, dan Trengginas serta Welas asih terhadap sesama.
Di usia emas ini, AKIP telah melahirkan pemimpin - pemimpin di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada umumnya dan Pemasyarakatan pada khususnya. AKIP berdiri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 270 Tahun 1964tentang didirikannya Akademi Ilmu Pemasyarakatan pada tanggal 24 Oktober 1964 dan saat  ini Akademi Ilmu Pemasyarakatan masih berdiri dan telah memasuki usia emas yaitu usia ke-50 tahun.
Pada Ulang Tahun emas ini, AKIP menyelenggarakan perayaan Dies Natalis dengan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya Turnamen Futsal dengan peserta UPT Pemasyarakatan serta Perguruan Tinggi Negeri / Swasta di wilayah Jabodetabek, Donor Darah, Integrasi sosial taruna, Pertemuan Nasional Ikatan Alumni AKIP dan Seminar Nasional. Namun terdapat perbedaan pada perayaan Dies Natalis AKIP pada tahun ini yaitu perubahan status AKIP menjadi Politeknik Pemasyarakatan. Hal tersebut  merupakan suatu kebanggaan karena apa yang di cita-citakan oleh para pendahulu akhirnya terlaksana berkat kerja keras Kepala Badan Pengembangan SDM Hukum dan HAM, Direktur AKIP para alumni serta tim penyusun dokumen peningkatan status AKIP menjadi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan. Prestasi tersebut dapat dicapai setelah melalui proses yang panjang, sehingga pada tanggal 12 September 2014, Direktorat Jenderal Dikti mengeluarkan surat dengan Nomor : 782/MPK.E/KL/2014 tentang persetujuan perubahan nomenklatur AKIP menjadi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.

Pada Upacara Pembukaan Pekan Dies Natalis AKIP ke-50 ini, Dr. Bambang Rantam Sariwanto selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia bertugas sebagai Inspektur upacara dan Luhur Prasaja (KaUr Ketarunaan) bertugas sebagai komandan upacara. Acara pembukaan Pekan Dies Natalis ini secara simbolis dibuka oleh Kepala BPSDM dengan Pemotongan pita balon untuk diterbangkan ke udara dengan harapan agar prestasi yang telah diperoleh saat ini akan bertambah tinggi dan meningkat dikemudian hari. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Ibnu Chuldun, Bc.IP., SH., M.Si. Setelah Upacara selesai acara dilanjutkan dengan pertandingan Futsal dalam rangka pekan Dies Natalis AKIP ke – 50 yang diselenggarakan di lapangan futsal BPSDM Hukum dan HAM.  Pembukaan turnamen ini ditandai dengan tendangan penaltiyang dilakukan oleh Bapak Bambang Rantam Sariwanto sebagai simbol bahwa Turnamen Futsal ini secara resmi telah dibuka.
Pada pukul 15.30 WIB rangkaian pekan Dies Natalis dilanjutkan dengan Kuliah Umum dari Drs. Nugroho, Bc.IP., M.Si. selaku Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan di Aula AKIP Lantai 3, dengan tema “Pembebasan Bersyarat Berdasarkan PP.99 Tahun 2012”
Semoga di ulang tahun emas AKIP yang ke – 50, AKIP dapat menjadi lebih baik,menghasilkan lulusan yang senantiasa berintegritas, dan menghasilkan kader pemasyarakatan yang berkarakter pemimpin guna berkontribusi dalam menjadikan Pemasyarakatan yang lebih baik. (SLS)

Sumber : akip-kemenkumham.ac.id